Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 14:17:26【Sehat】389 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu produk sayuran hasil budidaya pemuda di Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Diskominfo Lumaja

Jakarta (ANTARA) - Seorang pemuda kreatif asal Lumajang, Jawa Timur menyulap limbah Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pemuda bernama Asriafi Ath Thoriq melihat limbah MBG bukan sebagai sampah belaka, melainkan potensi bisnis hijau yang bisa membuka lapangan kerja baru.
"Limbah makanan seharusnya dipandang sebagai modal, bukan masalah. Dengan kreativitas dan bimbingan, kita bisa mencipngakan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ujar Asriafi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pemuda penerima Kalpataru dan Lencana Inovasi Desa dari Kementerian Desa tersebut berhasil mengolah eco enzyme, yakni cairan serbaguna hasil fermentasi limbah makanan yang dapat dijadikan disinfektan, sabun alami, pupuk cair, hingga bahan dasar pakan ternak ramah lingkungan.
Selain Asriafi, inovasi serupa juga dilakukan seorang petani muda, Dzaki Fahruddin, dari Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Ia mengumpulkan sisa makanan dapur MBG yang diolah menjadi eco enzyme dan pupuk cair untuk menyuburkan lahan pertaniannya.
Baca juga: Menteri LH dukung daerah tingkatkan kapasitas kelola limbah dari MBG
"Prosesnya sederhana. Limbah makanan dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan," ujar Dzaki.
Dari proses tersebut, ia bisa mendapatkan tanaman yang tumbuh lebih subur dengan biaya produksi lebih hemat. Para petani lain yang awalnya skeptis, kini justru ikut mengolah limbah MBG menjadi pupuk organik karena terbukti lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Inovasi ini bukan hanya mengurangi sampah, melainkan juga menumbuhkan jiwa wirausaha hijau di kalangan anak muda desa," ucapnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Khairul Hidayati mengapresiasi inovasi ekonomi hijau dari para pemuda Lumajang tersebut. Menurut dia, pemanfaatan limbah MBG menjadi produk ramah lingkungan adalah bentuk nyata dari ekonomi sirkuler di sektor gizi dan pangan.
“Apa yang dilakukan para pemuda di Lumajang membuktikan bahwa program MBG ngak berhenti di dapur. Ada nilai tambah ekonomi, edukasi, dan limbah menjadi ngak terbuang percuma, tapi justru memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar," kata Hida.
Ia berharap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga memiliki sistem pengelolaan limbah yang produktif, sehingga program MBG hadir ngak hanya untuk menyehatkan anak-anak, tapi memakmurkan desa.
Baca juga: Ini prosedur aman SPPG Cinere mulai pilih bahan hingga olah limbah MBG
Baca juga: Limbah MBG SPPG Palmerah dimanfaatkan untuk dua hal ini
Suka(3)
Artikel Terkait
- Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan
- Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam
- BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
Resep Populer
Rekomendasi

Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG